MELEPAS PENAT

MELEPAS PENAT
Love Bali

Selasa, 18 Oktober 2011

LOVE STORY


              Detak jantung terus berlantun langkah kaki tetap terpadu dalam lembaran penuh kehidupan angan yang terpendam akan terwujud, cita-cita yang tinggi kan tergapai dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan itulah arti mencintai diri sendiri. Jika kita mencintai seseorang kita akan senantiasa mendoakannya, walaupun dia pun tidak ada berada di sisi kita. Tuhan memberikan kita 2 buah kaki untuk berjalan dua tangan untuk memegang dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat tetapi mengapa tuhan hanya menganugrahkan sekeping hati kepada kita Karena tuhan talah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya itulah cinta jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal selama jika kita masih mau mencoba jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup jangan sesekali  mengatakan kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak dapat melupakan. Cinta datang pada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya mauun mereka yang telah dikhianati kepada mereka yang masih mencintai walaupun mereka telah di sakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberenaian dan keyakinan untuk memebagun kembali kepercayan jangan sampai kitA MENYIMPAN KATA-KATA CINTA KEPADA ORANG Yang tersayangi hingga dia meninggal dunia dan akhirnya kita terpaksa mencatat kata-kata cinta itu, sebaiknya ucapkanlah kata-kata cinta yag tersimpan dibenak kita ,sekarang selagi ada hayatnya, mungkin tuhan mengingikan kita bertemu dan bercinta kepada ornag yang salah sebelum bertemu pada orang yang tepat kita harus mengerti bagaimana berterimakasih pada atas karunia tersebut cinta dapat mengubah pahit menjadi  manis, debu menjadi emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, hitam menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Sungguh menyakitkan mmencintai seseorang yang tidak mencintai kita tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta untuk kepadanya seandainya kita ingin mencintai atau memelikki hati seseorang ibaratkan lah seperti memetik sekuntum mawar merah kadang kala kita mencium harum wangi mawar tersebut tetapi ada kalanya kita merasakan bisa duri mawar itu menusuk jari hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu dengan seseorang yang sangat berarti di hati kita hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi berarti dan kita terus membiarkannya bpergi kadang kala kita tidak menghargai kita sepenuh hati sehingga kita kehilangannya pada saat tiadaguna penyesalan karena . cintailah seseorang itu pada dasar siapa sekarang dan bukan dia sebelumnya  kisah silam tidak perlu diungkit lagi sekiranya benar2 mencintainya tulus hati hati2 dengan cinta karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orag kaya menjadi miskin raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Kemungkinan apa yang kita sayangi atau mencintai terhadap simpan keburukan didalamnya kemungkinan apa yang kita benci terhadap simpan kebaikan di dalmanya cinta kepada harta artinya bakhiil, cinta  pada perempuan artinya alam, cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup, cinta kepada tuhan artinya taqwa. Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam cinta ke dalam laut pasti ia akan seekor ikan danlemparkanlah pula seseorang yang gagal dan bercinta ke dalam segudang roti pasti ia akan mati kelaparan seeandainya kita dapat berbicara dalam bahasa manusia dan alam tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kkasih dirimu berubah seperti atau cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal yang terindah dalam cinta yang pernah dimiliki sipapapun pandai menghayati cinta tetapi takseorangpun pandai mengartikan cinta karena cinta bukanlah sesuatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan. Cinta mampu melunakkan besi mebghancurkan batu membangjitkan yang mati dan kehidupaan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin itulah dasarnya cinta, cinta sebenarnya adalah menghargai orang yang kita cintai dirinya sendiri dan tidak merubahnya seperti gambaran yang kita inginkan jika tidak kita hanya mencinta pantulan diri kita sendiri yang kita temukan dari dalam dirinya kita tidak akann pernah tahu bila kita akan jatuh cinta namun apabila sampai saat ituraihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa yang dating di hatinya cinta bukanlah kata yang murah dan tetapi cinta adalah berkah tuhan yang indah jika dia dapat melihat dan manila kesucian bercinta memang mudah untuk dicintai juga tetapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan lebih baik cinta itu tak pernah hadir karena cinta sesuatu yang membawa keindahan dan kehbahagian dalam hidup cinta itu seperti kupukupu bila dikejar akan lari bila dibiarkan terbang akan dating di saat kita tidak menhgharpakan cinta dapat membuat bahagia tapi sering juga bikin sedih tapi cinta baru berhargaa bila diberikan kepada seseorang yang mau menghargainya.jadi janganlah terburu-buru dan pilihlah yang terbik. Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang tetapi bagainama menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri jangan bila “I LOVE YOU” kalau kita tidak pernah peduli jangan pernah membicarakan tidak penah ada jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalua hanya untuk menghancurkan hatinya jangan pernah menatap matanya kalua semua yang dia lihat bukan kita hanya berbohong hal yang pa;ing kejam seseorang yang orang lain membiarkan jatuh cinta sementara kita tidak menerima untuk menangkapnya cinta bukan ini salah kamu tapi ini salah aku maafkan aku bukan kamu dimana sih? Tapi aku di sisni bukan gimana sihb kamu? Tapi aku nggerti kok bukan coba kamu gag kaya’ gini? tapi aku cinta kamu seperti kamu apa adanya. Lama

Teori Humanistik Carl Rogers


Teori Humanistik Carl Rogers


Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, dimana humanisme adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan, harga diri, dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu.
Asumsi dasar teori Rogers adalah:
- Kecenderungan formatif
Segala hal di dunia baik organik maupun non-organik tersusun dari hal-hal yang lebih kecil.
- Kecenderungan aktualisasi
Kecenderungan setiap makhluk hidup untuk bergerak menuju ke kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirinya. Tiap individual mempunyai kekuatan yang kreatif untuk menyelesaikan masalahnya.
Struktur Kepribadian
Sejak awal Rogers mengamati bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, dan ada tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya: Organisme, Medan fenomena, dan self.
1.      Organisme
Pengertian organisme mencakup tiga hal:
• mahkluk hidup
organisme adalah mahkluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya dan merupakan tempat semua pengalaman, potensi yang terdapat dalam kesadaran setiap saat, yakni persepsi seseorang mengenai kejadian yang terjadi dalam diri dan dunia eksternal
• Realitas Subyektif
Oranisme menganggap dunia seperti yang dialami dan diamatinya. Realita adalah persepsi yang sifatnya subyektif dan dapat membentuk tingkah laku.
• Holism
Organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan dalam satu bagian akan berpengaruh pada bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi dan bertujuan, yaitu tujuan mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan diri.
2.      Medan Fenomena
Medan fenomena adalah keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik disadari maupun tidak disadari. Medan fenomena ini merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di dunia, sebagaimana persepsi subyektifnya.
3.      Diri
Diri dibagi atas 2 subsistem :
•Konsep diri yaitu penggabungan seluruh aspek keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari oleh individual (meski tidak selalu akurat).
•Diri ideal yaitu cita-cita seseorang akan diri.
Terjadinya kesenjangan akan menyebabkan ketidak-seimbangan dan kepribadian menjadi tidak sehat.
Menurut Carl Rogers ada bebeapa hal yang mempengaruhi Self, yaitu:
Kesadaran
Tanpa adanya kesadaran, maka konsep diri dan diri ideal tidak akan ada. Ada 3 tingkat kesadaran.
- Pengalaman yang dirasakan dibawah ambang sadar akan ditolak atau disangkal.
- Pengalaman yang dapat diaktualisasikan secara simbolis akan secara langsung diakui oleh struktur diri.
- Pengalaman yang dirasakan dalam bentuk distorsi. Jika pengalaman yang dirasakan tidak sesuai dengan diri (self), maka dibentuk kembali dan didistorsikan sehingga dapat diasimilasikan oleh konsep diri.
Kebutuhan
- Pemeliharaan
Pemeliharaan tubuh organismik dan pemuasannya akan makanan, air, udara, dan keamanan , sehingga tubuh cenderung ingin untuk statis dan menolak untuk berkembang.
- Peningkatan diri
Meskipun tubuh menolak untuk berkembang, namun diri juga mempunyai kemampuan untuk belajar dan berubah.
- Penghargaan positif (positive regard)
Begitu kesadaran muncul, kebutuhan untuk dicintai, disukai, atau diterima oleh orang lain.
- Penghargaan diri yang positif (positive self-regard)
Berkembangannya kebutuhan akan penghargaan diri (self-regard) sebagai hasil dari pengalaman dengan kepuasan atau frustasi. Diri akan menghindari frustasi dengan mencari kepuasan akan positive self-regard.
Stagnasi Psikis
Stagnasi psikis terjadi bila :
- ada ketidak seimbangan antara konsep diri dengan pengalaman yang dirasakan oleh diri organis.
- Ketimpangan yang semakin besar antara konsep diri dengan pengalaman organis membuat seseorang menjadi mudah terkena serangan. Kurang akan kesadaran diri akan membuat seseorang berperilaku tidak logis, bukan hanya untuk orang lain namun juga untuk dirinya.
- Jika kesadaran diri tersebut hilang, maka muncul kegelisahan tanpa sebab dan akan memuncak menjadi ancaman.
Untuk mencegah tidak konsistennya pengalaman organik dengan konsep diri, maka perlu diadakan pertahanan diri dari kegelisahan dan ancaman. Yaitu:
1. Distorsi adalah salah interpretasi pengalaman dengan konsep diri
2. penyangkalan adalah penolakan terhadap pengalaman
Keduanya menjaga konsistensi antara pengalaman dan konsep diri supaya berimbang.
Dinamika Kepribadian
1. Penerimaan Positif (Positive Regard) → Orang merasa puas menerima regard positif, kemudian juga merasa puas dapat memberi regard positif kepada orang lain.
2. Konsistensi dan Salingsuai Self (Self Consistensy and Congruence) → organisme berfungsi untuk memelihara konsistensi (keajegkan = keadaan tanpa konflik ) dari persepsi diri, dan kongruen (salingsuai) antara persepsi self dengan pengalaman.
3. Aktualisasi Diri (Self Actualization) → Rogers memandang organisme terus menerus bergerak maju. Tujuan tingkahlaku bukan untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri yaitu kecenderungan dasar organisme untuk aktualisasi: yakni kebutuhan pemeliharaan (maintenance) dan peningkatan diri (enhancement).
Perkembangan Kepribadian
Ada lima ciri kepribadian yang berfungsi sepenuhnya:
1. Terbuka untuk mengalami (openess to experience)
2. Hidup menjadi (Existential living).
3. Keyakinan Organismik (Organismic trusting)
4. Pengalaman kebebasan ( Experiental Freedom).
5. Kreatifitas (Creativity)
Terapi yang Diberikan
Seperti disebutkan di atas, bahwa Rogers menolak psikoanalisis Freud dan behavioris dalam teorinya, sehingga terapi yang digunakannya juga berbeda. Rogers tidak mempermasalahkan bagaimana klien menjadi seperti ini, namun lebih menekankan bagaimana klien akan berubah. Terapis hanya menolong dan mengarahkan klien dan yang melakukan perubahan adalah klien itu sendiri. Itulah sebabnya teori Rogers disebut sebagai person-centered theory.
Kesimpulan Teori Humanistik Carl Rogers
1. Teori Rogers disebut humanis karena teori ini percaya bahwa setiap individu adalah positif, serta menolak teori Freud dan behaviorisme.
2. Asumsi dasar teori Rogers adalah kecenderungan formatif dan kecenderungan aktualisasi.
3. Diri (self) adalah terbentuk dari pengalaman mulai dari bayi, di mana diri terdiri dari 2 subsistem yaitu konsep diri dan diri ideal.
4. Kebutuhan individu ada 4 yaitu : (1) pemeliharaan, (2) peningkatan diri, (3) penghargaan positif (positive regard), dan (4) Penghargaan diri yang positif (positive self-regard)
5. Stagnasi psikis terjadi bila terjadi karena pengalaman dan konsep diri yang tidak konsisten dan untuk menghindarinya adalah pertahanan (1) distorsi dan (2) penyangkalan. Jika gagal dalam menerapkan pertahanan tersebut konsep diri akan hancur dan menyebabkan psikotik.
6. Dalam terapi, terapis hanya menolong dan mengarahkan klien dan yang melakukan perubahan adalah klien itu sendiri.


TEORI THRONDIKE


Teori Belajar Menurut Thorndike

  1. Biografi Edward Lee Thorndike
Edward Lee Thorndike meski secara teknis seorang fungsionalis, namun ia telah membentuk tahapan behaviorisme Rusia dalam versi Amerika. Thorndike (1874-1949) mendapat gelar sarjananya dari Wesleyan University di Connecticut pada tahun 1895, dan master dari Hardvard pada tahun 1897. ketika disana, dia mengikuti kelasnya Williyams James dan merekapun cepat menjadi akrab.dia menerima bea siswa di Colombia, dan mendapatkan gelar PhD-nya tahun 1898. kemudian dia tinggal dan mengajar di Colombia sampai pension pada tahun 1940.
Dan dia menerbitkan suatu buku yang berjudul “Animal intelligence, An experimental study of associationprocess in Animal”. Buku ini yang merupakan hasil penelitian Thorndike terhadap tingkah beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing, dan burung.yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang dianut oleh Thorndike yaitu bahwa dasar dari belajar (learning) tidak laian sebenaranya adalah asosiasi, suatu stimulum akan menimbulkan suatu respon tertentu.
Teori ini disebut dengan teori S-R. dalam teori S-R di katakan bahwa dalam proses belajar, pertama kali organisme (hewan, orang) belajar dengan cara coba salah (trial end error). Kalau organisme berada dalam suatu situasi yang mengandung masalah, maka organisme itu akan mengeluarkan serentakan tingkah laku dari kumpulan tingkah laku yang ada padanya untuk memecahkan masalah itu. Berdasarkan pengalaman itulah , maka pada saat menghadai masalah yang serupa, organisme sudah tahu tingkah laku mana yang harus di keleluarkan nya untuk memecahkan masalah. Ia mengasosiasikan suatu masalah tertentu dengan suatu tingkah laku tertentu. Seekor kucing misalnya, yang di masukkan dalam kandang yang terkunci akan bergerak, berjalan, meloncat, mencakar dan sebagainya sampai suatu saat secara kebetulan ia menginjak suatu pedal dalam kandang itu sehingga kandang itu terbuka. Sejak itu, kucing akan langsung menginjak pedal kalau ia dimasukkan dalam kandag yang sama.

  1. Teori Belajar yang di Kemukakan Edward Lee Thorndike
Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949) teori belajar Thorndike di sebut “ Connectionism” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut “Trial and error” dalam rangka menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu, Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penelitiannya terhadap tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku anak-anak dan orang dewasa.
Objek penelitian di hadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan membiarkan objek melakukan berbagai pada aktivitas untuk merespon situasi itu, dalam hal ini objek mencoba berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam membuat koneksi sesuatu reaksi dengan stimulasinya.

Ciri-ciri belajar dengan trial and error :
1.Ada motif pendorong aktivitas
2.ada berbagai respon terhadap situasi
3.ada aliminasi respon-respon yang gagal atau salah
4.ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan dari penelitiannya itu.

C. Hukum-Hukum yang digunakan Edward Lee Thorndike
1. Hukum latihan :
Hukum ini pada dasarnya sama dengan hukum prekuensinya Aristoteles, jika asosiasi (atau koneksi neural) lebih sering digunanakan, maka koneksinya akan lebih kuat, sedangkan yang paling kurang penggunaannya, maka paling lemahlah koneksinya, dua hal inilah yang berturut-turut disebut dengan hukum kegunaan dan ketidak bergunaan.
2. Hukum efek
Ketika sebuah asosiasi kemudian di ikuti dengan keadaan yang memuaskan, maka hasilnya menguat begitu juga sebaliknya ketika sebuah asosiasi di ikuti dengan keadaanyang memuaskan, maka koneksinya melemah, kecuali untuk bahasa “mentalistik’ (kepuasan bukanlah prilaku), karena hal itu sama dengan pengondisian operasi coperant Conditioning)-nya Skiner.
Pada tahun 1929, penelitiannya telah membawanya keluar dari semua dal diatas kecuali apa yang yang kita sebut sekarang dengan penguatan (reinforcement).
Thorndike yang dikenal karena kajiannya tentang Transfer pelatihan (Transfer or Training), kemudian ia percaya (dan masih sering percaya) bahwa mengkaji subjek-subjek sulit meskipun anda tidak akan pernah menggunakannya. Adalah bagus buat anda karena hal itu memperkuat pikiran anda. Hal ini adalah sejenis latihan yang bias memperkuat otot-otot anda. Hal itu kemudian di gunakan kembali untuk membenarkan cara anak belajar bahasa latin, seperti halnya yang digunakan saat ini. untuk membenarkan cara anak belajar kalkulus. Namun dia menyatakan bahwa hanya keserupaan objek kedua dengan yang pertama sama saja yang bias mengarah pada pembelajaran yang meningkat hasilnya dalam subjek kedua. Jadi bahasa latin mungkin membantu anda belajar bahasa Italia, atau belajar aljabar mungkin membantu anda belajar kalkulus, tetapi bahasa latin tidak akan pernah membantu anda belajar kalkulus atau hal-hal lain yang berbeda.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas maka dapat diambil berapa kesimpulan :
  1. Teori belajar yang dekemukakan Edward Lee Thorndike disebut dengan teori
Connectionism atau dapat juga di sebut Trial and Error Learning.
2. Ciri-ciri Belajar dengan Trial and error adalah :
a. Ada motif pendorong aktivitas
b. Ada berbagai respon terhadap situasi
c. Ada eliminasi respon-respon yang gagal atau salah
d. Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan
3. Hukum-hukum yang digunakan Edward Lee adalah hukum latihan dan hukum efek.