MELEPAS PENAT

MELEPAS PENAT
Love Bali

Sabtu, 04 Juni 2011

This natural beauty

 




Seloprojo Indah Nan Elok

Pemandangan Gunung Andhong..
 Subhanallah ternyata pemandangan di Daerah Seloprojo sunggguh bagus, tak kusangka dan tak terduga. padahal jarak dari rumah membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. .................... hihihihih asyik bgt sempetin dah buat foto2 serasa jd model amatiran...........wkwkwkwkwk........
 ni foto sewaktu panen cabai, numpang narsis di sawah orang..............hahahahahahaha........

begitu suburnya tanah di desa ini ada berbagai macam tanaman yg di tanam pd penduduk sekitar,,,,,,,,,,,Eits, di sana ada juga air terjun lho namanya air terjun Sumuran. memng sih daerahnya terpencil tetapi pemandangnnya bagus banget..............

ini diaaaaaaa Air terjun Sumuran........hehehehehehe

Narsis duluuuuuuu........wkwkwkwk


PERSEPSI, ILUSI, DAN HALUSINASI


Persepsi merupakan hasil interaksi antara dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada individu atau seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu secara intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu dapat bersifat biologis, sosial, dan psikologis. Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu yang bersifat "gambaran psikis".

Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif.
Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).

Halusinasi adalah persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan pada reseptor-reseptor panca indera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa obyek.
Halusinasi merupakan suatu gejala penyakit kejiwaan yang gawat (serius). Individu mendengar suara tanpa adanya rangsangan akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanya rangsangan visual, membau sesuatu tanpa adanya rangsangan dari indera penciuman.
Halusinasi sering dijumpai pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi juga dapat terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasi hypnagogik.

Bermacam-macan bentuk halusinasi
a.       Halusinasi akustik (pendengaran)
Halusinasi ini sering berbentuk :
·         Akoasma, yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas
·         Phonema, yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia, sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
b.      Halusinasi visual (penglihatan)
Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita.
c.       Halusinasi olfaktorik (pembauan)
Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai. Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderitanya.
d.      Halusinasi gustatorik (pengecap)
Halusinasi gustatorik murni jarang dijumpai, tetapi sering terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.
e.       Halusinasi taktil (perabaan)
Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.
f.       Halusinasi haptik
Halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.
g.      Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba.
h.      Halusinasi autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.

Psikologi Faal


PSIKOLOGI (Psychology)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia.

FAAL /FISIOLOGI (Physiology)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi dan kerja alat-alat tubuh manusia dalam keadaan normal

PSIKOLOGI FAAL
Ilmu yang mempelajari bagaimana alat-alat tubuh bekerja pada waktu fungsi jiwa/fungsi psikis dalam keadaan aktif.
Contoh : Bagaimana otot-otot bekerja pada saat seseorang sedang marah.

INTENSIONALITAN (Proses Kehidupan Psikis)
Terdapat 3 aspek
  1. Kognitif (cognition)
  2. Emosionil (emotional)
  3. Konatif (conation)
Kognitif (cognition)
Cipta / pengenalan / berpikir
Misal : Saya melihat ular ==> proses berlangsung jelas dan nyata.
Saya membayangkan bentuk hantu à pengenalan berlangsung samar-samar dan ‘jauh’ dari realita.

Emosionil (emotional)
Afektif / perasaan
Pengenalan selalu disertai perasaan. Oleh karena itu pengenalan selalu disertai emosi-emosi tertentu.
Misal : Pada waktu melihat kecelakaan ==> timbul rasa ngeri.
Ketika mengenang pengalaman mendaki gunung ==> Ingat akan kebesaran Tuhan.

Konatif (conation)
Karsa / kehendak / kemauan / nafsu- nafsu manusia.
Pada aspek ini kita dapatkan nafsu, hasrat, cinta, gairah, karsa, dambaan, idaman, usaha, tuntutan dan ‘menuju pada’. Semuanya itu mengarahkan diri kita pada ‘suatu’ dan memberikan motivasi.
Motivasi ==> alasan yang menggerakkan diri kita untuk berbuat sesuatu.

Pada orang sehat
Fungsi pikiran, perasaan, kehendak ==> berlangsung lancar dan harmonis.
Jika terdapat keadaan tak harmonis di antara ketiga fungsi tersebut maka ==> konflik
Contoh :
Ketidak cocokan antara pikiran dan perasaanSeorang janda baru saja kematian suami yang sangat dicintainya, dia menjadi riang gembira dan suka tertawa.
Ketidak cocokan antara pikiran dan kemauan seorang pecandu morfin yang mengetahui bahaya morfin, namun tetap menyuntikkan bahan tersebut ke tubuhnya.
Keadaan yang kurang imbang/ tidak cocok antara pikiran, perasaan dan kemauan ==> mengganggu integrasi dan regulasinya.

Penyakit jasmaniah (soma) ==> mengganggu proses dan regulasi kehidupan jiwa (psikis)

Fisiologi : mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal
Ilmu Fisiologi ==> berkaitan erat dengan Anatomi
Anatomi : Ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu dengan yang lain.

Ana : memisah-misah
Analisa ==> tomos ==> memotong-motong.
Untuk mempelajari fisiologi ==> mengenal anatominya.

Alat-alat tubuh dibagi 4 kelompok
Menurut fungsinya :
  1. Alat untuk pertukaran zat
  2. Alat reproduksi
  3. Alat gerak
  4. Alat koordinasi (alat-alat indera, susunan saraf pusat, susunan saraf tepi dan alat-alat endokrin)

Alat-alat tubuh bekerja pada waktu seseorang melakukan fungsi psikis.
Misal :
- Wajah menjadi merah karena malu
- Tangan menjadi dingin karena takut

Mempelajari anatomi ==> sebuah sumber pengetahuan yang langsung dapat digunakan ==> diri sendiri
Posisi anatomi ==> berdiri tegak dengan kedua lengan di sisi terbuka dan telapak tangan menghadap ke depan, kepala tegak dan mata tertuju lurus ke depan.

ISTILAH-ISTILAH ANATOMI
Cranial (cranium = tengkorak) ==> ke arah kepala
Caudal (cauda = ekor) ==> ke arah ujung bawah badan
Ventral (venter = perut) ==> ke arah atau pada pihak perut
Dorsal (dorsum = punggung) ==> ke arah atau pada pihak punggung
Median (medium = tengah) ==> Di tengah-tengahnya
Medial ==> Ke arah tengah atau di sebelah tengahnya
Lateral (latus = samping) ==> di sebelah sampingnya atau ke arah samping
Frontal (frons = kening) ==> ke arah kening
Occipital (occiput = belakang kepala) ==> ke arah belakang kepala
Longitudinal (longitudo = panjangnya) ==> ke arah memanjang
Transversal (transversum = berjalan melintang) ==> ke arah melintang
Anterior ==> dimuka
Posterior ==> di belakang
Superior ==> atas
Inferior ==> bawah